"Wekz, kq bisa? Kq bisa?"
"Ngarang lho ahh."
"Ngaco lho... Kata Bapak dosen gue mana ada 1 sama dengan 700!"
Walau lebay bin alay, tapi bisa jadi ini adalah pandangan dari salah satu sudut kehidupan kita. Semuanya dinilai dari logika, akal yang tak semestinya kita jadikan satu-satunya sandaran dalam melogikakan hidup kita. Bicara masalah kehidupan manusia, tekadang sedikit banyak kita memang sering terjebak pada apa yang kita lihat, apa yang kita dengar, dan apa yang kita rasa, what I see, what I hear, and what I feel [sok pinter bahasa Inggris loe! hehe...]. Namun, sebenarnya dalam melogikakan hidup, kita mesti mesti memiliki prinsip yang menjadi koridor berpikir dan bergerak. Karena bagaimana pun akal manusia tidak terbatas,
infinity dalam berimajinasi-menurut pandangan mausia sendiri.
Kerelatifan akal memuat manusia mampu menembus nilai-nilai yang seharusnya tidak patut ditembus. Kenapa tidak patut? Sebenarnya bukan masalah patut atau tidaknya, namun permasalahannya adalah karena akal manusia tercipta terbatas pada hal-hal tertentu, yang bila dipaksakan menembusnya maka yang dihasilkan adalah
nihil, percuma, sia-sia, dan hanya akan menghasilkan interpretasi yang tiada ujung dan pangkalnya dengan kata lain sesat! Ya, itulah kata yang kiranya cocok disematkan pada mereka yang mengaku tidak bertuhan dan mempertanyakan Tuhan, zat-Nya, bahkan menganggap Tuhan tidak ada.
And so, sebelum kita berlanjut saya hanya ingin membuat kesepakatan kecil dengan pembaca yang budiman [yang gak budiman gak boleh baca! hehe... Boleh aja kq, kali aja dapat hidayah di sini =P], kita sepakati "koridor" berpikir kita bahwasanya mulai dari tulisan ini dan seterusnya baik dan buruk, benar dan salah semuanya kita kembalikan pada yang seharusnya, Allah
subhanu wa ta'ala, Rasul-Nya, Al-Quran, As-Sunnah, dan turunannya menurut pendapat yang paling
rajih (kuat).
Oke?
Huft... Lega rasanya. Akhirnya, kita bisa kembali ke judul =)
Bicara masalah Ramadhan, pasti ada beberapa hal yang terlintas di benak kita. Mulai dari mercon, ketupat, Idu Fitri, baju baru, jajan, uang saku, angpau, sampai buka puasa (lho? Penutupnya gak enak ~_~ ada ide gak?). Hehe... Ya gak gitu-gitu amat lah. Paling tidak di bulan Ramadhan yang terlintas di benak kita pasti suatu yang berbeda dengan bulan biasanya. Bagi seorang muslim, yang pasti kita meyakini bahwa ada diskon gedhe-gedhean di sini,
big sale!
Bagaimana tidak kawan, simaklah salah satu hadis Rasulullah,
“Barang siapa melakukan satu ibadah sunah pada bulan Ramadhan maka ia seperti orang yg melaksanakan ibadah wajib pada selain bulan Ramadhan. Dan barang siapa melaksanakan ibadah wajib pada bulan Ramadhan maka ia seperti orang yg melaksanakan 70 ibadah wajib pada selain bulan Ramadhan.” *kalo ada yang tau sanad, matan, n perawinya kasih tau di kolom komentar ya cz ane gak nemu-nemu